Jumat, 24 Februari 2012

Salam Satu Jari "Anak Metal"

Anak Metal Khususnya music: 
Intinya cuma satu! beat yang cepat, suara serak-serak parau atau nge-growl, dan suara gitarnya yang sangat mengguncang telinga.
Band: Unearth, the bllack dahlia murder, as I lay  dying lamb of god, suicide silence, dll
Gaya: Baju hitam, celana sobek, tatto, dan tindik lebih di utamakan, rambut terkesan acak-acakan.

Wawan.
Sedikit Cerita tentang Anak Metal Rwcc Evolution, sebut saja Wawan.
Keindahan kadang lebih menipu di bandingkan sesuatu sesuatu yang kadang kita anggap terlalu simple, terlalu tak memiliki harga standar, terlalu urakan, bahkan terkadang terlalu menyembunyikan visi yang kadang hanya beberapa orang saja yang mampu menilai, memahami, mendepskripsikannya. Kadang ada sedikit pesan dalam sebuah wacana yang teramat sulit di tafsirkan secara awam. Mungkin di sinilah dimana nilai kurang atau lebihnya suatu wacana atau goresan dapat di artikan.Untuk mengerti beberapa hal saja kadang manusia mengolahnya berkali-kali, membacanya berkali-kali, seperti karya sastra tingkat tinggi yang bermaksud untuk menegur tapi enggan memunculkan inti nasehat atau pembelajaran, bukankah sama saja seperti berbicara dengan tembok?, lalu tembok itu akan berbicara kepada siapapun yang melintas di depannya, sehingga apa yang disebut pesan terselubungpun gagal untuk disebut sebagai pesan terselubung atau rahasia.

SALAM SATU JARI
Terlanjur tercebur juga tak menyurutkan seorang manusia untuk mencoba bangkit dan menghindari dengan apa yang disebut kegagalan, apalagi menyalahi misi atau tujuan yang memang dari awal sebenarnya ingin digapai. Meski kadang berbeda ideologi dan juga beda cara, setitik cahaya dan harapan akan datang dengan sebutan “LITTLE DO“, mencoba dengan cara berbeda, simple, dan juga tak pernah terpikirkan oleh orang lain. Sebuah Pencarian Sebuah Perjalanan Sebuah Keinginan Nurani Dan Dengan Ikhlas Bahwa Laailaahaillallaah Sebagai Pilihan, Serta Mengakui Nabi Muhammad Adalah Utusan ALLAH.
How About The Project And Target?
Sebuah pesan, visi, tujuan tentang kata “TAUHID ” Laailaahaillallaah, berperang melawan ideologi satanic yang umumnya dianut oleh musisi beraliran Death metal adalah tugas terberat. Seperti halnya menulis dan menjawab tantangan untuk menyampaikan sebuah pesan tersembunyi atas nama kebaikan, terkadang juga perang syair dengan para atheis menjadikan pertempuran seperti perang badr, kekuatan, hentakan irama, syair, dan etika yang kadang saling bersingungan nilai satu sama lain.Untuk pengaruh satanisme dengan salam metal menunjukan kekuatan BAPOMET (bahemot) berupa symbol satanic yang begitu banyak anak muda indonesia tak mengerti atau memang bodoh, atau bahkan tertipu mentah mentah.Disinilah tugas besar mereka menyematkan salam satu jari yaitu simbol Ketauhidan (Keesaan ALLAH) dalam jalur yang terlanjur mereka dalami untuk mengangkat teman teman lainnya dari tipu muslihat konsep sesat yang terlanjur dikonsumsi.




PURGATORY
Nama Purgatory diambil dari salah satu film horor yang berjudul A Nightmare on Elm Street dengan ikon horrornya yaitu Freddy Krueger. Purgatory sendiri di kamus berarti “tempat penyucian dosa”. Yang bagi pengertian Islam berarti, neraka “WAIL”, yaitu neraka tempat orang2 berdosa (sebelum mereka boleh masuk surga) tapi masih ada iman kepada ALLAH SWT dihatinya. Ini dipelajari dari surah Al-Ma’uun, ayat “Fa wailul lil musholliin….“
Nama yang bermakna api pencucian dosa dimana mereka senantiasa melantunkan pesan-pesan positif yang dikemas dengan musik cadas untuk membuat jalur diferensasi ketika banyak band-band metal lainnya menyuarakan ajakan mengikuti setan maka Purgatory mengajak penikmat musik metal untuk tetap berada dalam naungan tauhid yang murni.
Secara taufikiyah dakwah Rasulullah, memang dakwah Purgatory tidak termasuk di dalamnya. Sudah pasti para ulama salaf tidak setuju dengan adanya dakwah dengan musik keras. Mereka akan mengatakan ini adalah kejahilan, bid’ah dan sebagainya. Namun apakah mereka bisa mendakwahi para metalhead yang sedang moshing di mosh pit dengan khotbah dan dalil-dalil panjang layaknya dauroh syaikh-syaikh bergelar Lc? Tentu saja prosentase mustahilnya sangat besar. Perlu tahapan awal untuk mencapai pemurnian ruhiyah orang-orang yang notabenya masih awam terhadap agama.
Di sini paling tidak Purgatory telah menyelamatkan anak-anak metal dari seruan-seruan kepada syetan dan tetap bisa menikmati musik metal sebagai hiburan.
Seperti halnya wali songo yang berdakwah dengan wayang kulit, gamelan, dan filosofi simbol pada orang-orang kejawen yang pada saat itu masih menganut faham-faham animisme dan dinamisme, Purgatory juga berdakwah dengan musik metal kepada orang-orang metal untuk membebaskan mereka dari faham-faham sesat yang sering terlantunkan melalui lagu-lagu metal bersimbol kepala kambing dan pentagram.
Ini adalah sebuah strategi awal komunikasi rabbani yang dilakukan oleh band metal satu jari.
Ketika para metalhead telah banyak berhijrah pada seruan Purgatory dan mereka sudah mulai tertarik kepada Agama tauhid ini, pastilah mereka akan semakin penasaran terhadap ajaran ini dan mulai mencari-cari jalan menuju hidayah yang selanjutnya. Saat itulah diperlukan peran para ulama untuk membimbing mereka kepada jalan cahaya. dan inyaAlloh setelah mereka mengenal Purgatory mereka akan mengenal juga perjuangan Ibnu Taimiyah, Syaikh bin Baaz, Syaikh Al-Bani, Dr. Abdullah Azzam dan ulama-ulama yang berjuang demi tegaknya kalimah La Ilaha Ila Alloh..Amin…

Terlalu banyak manusia yang menutupi sisi setannya. Sebuah penjelasan dari sekelompok anak muda yang mengisi dunia underground Indonesia. A religious death metal band from Jakarta – memasukan warna syiar yang memerangi band-band Indonesia lainnya yang terjebak dan terbius pada konsep satanisme (penganut setan).

One Finger Underground Movement
Apa itu one finger underground movement? sebetulnya hal ini sangat aneh jika dibicarakan tanpa latar belakang pengetahuan musik underground. Baiklah, kita tentu tahu gaya metal dengan jari. Dan hal tersebut adalah hal yang kebanyakan dianut oleh para penikmat musik metal. Tapi di sini kita perlu tahu, bahwa gaya metal seperti tersebut adalah bentuk apresiasi terhadap iblis atau bless satanic finger style. Dan Purgatory, mencoba meluruskan dengan gaya ONE FINGER UNDERGROUND MOVEMENT, yang artinya- pengakuan ketauhidan bagi seorang muslim, dan disamarkan dengan nama ONE FINGER UNDERGROUND MOVEMENT / SALAM SATU JARI / Bentuk pengakuan Laailaahaillallaah.

Bagi orang awam atau kaum setengah metal alias metal tanggung - kalian perlu tau bahwa ini adalah bentuk "PEMBERKATAN TERHADAP IBLIS"

Pembuktian Laailaahaillallaah disamarkan oleh band purgatory dan Tengkkorak dengan salam satu jari 

Selasa, 14 Februari 2012

Legenda asal mula nama kota Batang

Kota Batang belum dikenal luas oleh masyarakat umum, hal ini dapat dilihat masih banyak yang bertanya batang itu dimana?. Salah satunya disebabkan karena masih banyaknya masyarakat Batang sendiri ketika bepergian keluar kota, apabila ditanya orang dari daerah mana masih banyak yang menjawab dari Pekalongan.(Batang.ning.com) mungkin karena pusat kota nya yang sangat dekat dengan kota Pekalongan sehingga masyarakat lebih mengenal kota Pekalongan daripada Batang nya sendiri.

Kota Batang merupakan kota kecil yang masuk dalam lingkup Provinsi Jawa Tengah, dengan luas daerah 788.642,16 km2.
Ketika masih di Semarang, seorang teman yang masih duduk di bangku SD bertanya padaku

"Mas kenapa di namakan Batang, apa di sana banyak batang nya, batang (bangkai) tikus, batang (bangkai) kucing, berarti bau dong, hahahahha...."

Waktu itu aku jawab pertanyaan itu dengan asal, dan teman kecilku percaya aja dengan penjelasan asal-asal an yang aku berikan, dasar anak kecil gampang di kibulin.


Sejak saat itu aku jadi berpikir untuk mencari tahu kenapa nama kota ku itu Batang, apakah benar seperti yang dikatakan teman kecilku karena banyak batang (bangkai) hewannya.
Dan baru beberapa hari yang lalu pertanyaan teman kecilku terjawab, aku pergi ke perpus untuk mencari sejarah kotaku itu, dan ini ceritanya.

Menurut Legenda yang sangat populer batang berasal dari kata = Ngembat - Watang yang berarti mengangkat Batang kayu.

Konon pada waktu Mataram mempersiapkan daerah-daerah pertanian untuk mencukupi persediaan beras bagi para prajurit Mataram yang akan mengadakan penyerangan ke Batavia, Tumenggung Bahurekso mendapat tugas untuk membuka alas roban untuk dijadikan daerah persawahan, alas roban yang merupakan hutan yang masih perawan, lebat dan menyeramkan di huni oleh Jin dan Siluman-siluman. Dan Tumenggung Bahurekso sempat mendapat gangguan oleh para penghuni alas roban tersebut, Para pekerja yang menebang hutan alas Roban banyak yang sakit dan meninggal namun dengan kesaktiannya gangguan itu dapat teratasi.

Setelah Alas Roban di buka tugas selanjutnya dari Bahurekso adalah mengusahakan pengairan atas lahan yang telah dibuka itu, kemudian beliau membuat bendungan yang sekarang dinamakan bendungan kramat, ketika bendungan itu telah selesai dibuat, bendungan selalu jebol dan dirusak oleh anak buah siluman Uling, hal ini memaksa Tumenggung Bahurekso untuk menyerang para Siluman Uling yang bermarkas di sebuah Kedung sungai, dan dengan kesaktiannya para siluman ini dapat dikalahkan.

Tetapi walopun para siluman uling ini telah dikalahkan air yang keluar dari bendungan tidak selalu lancar, kadang besar dan kadang-kadang kecil bahkan tidak mengalir sama sekali. Setelah di teliti ternyata ada Batang Kayu (Watang) besar yang melintang dan menghalangi aliran air. Berpuluh orang disuruh mengangkat dan memindahkan Watang (Batang Kayu) tersebut namun tidak berhasil.

Akhirnya Bahurekso sendiri yang turun tangan, dan dengan sekali embat patahlah Watang (batang kayu) tersebut. Dan dari peristiwa ngembat watang itulah kemudian terukir nama Batang, yang berasal dari kata ngemBAT waTANG, orang Batang sendiri sesuai dengan dialeknya menyebutnya MBATANG.(from:coretan-batang)




Senin, 13 Februari 2012

PELAJARAN DARI SEEKOR KUPU-KUPU


PELAJARAN DARI SEEKOR KUPU-KUPU
Suatu hari, pada saat lubang kecil timbul di suatu kepompong, seorang pria duduk dan memperhatikan bagaimana seekor bayi kupu-kupu selama berjam jam berjuang untuk memaksa mengeluarkan badannya melalui lubang tsb.
Akan tetapi kemudian, proses tersebut berhenti tanpa ada kemajuan lebih lanjut.
Tampaknya sudah sekuat tenaga, dan bayi kupu" tidak bisa bergerak lebih jauh lagi.
Sehingga akhirnya sang lelaki tersebut memutuskan untuk menolong kupu" itu....Diambilnya gunting untuk membuka kepompong tersebut. Dan..Kupu" tersebut akhirnya keluar dengan mudah, walau dengan tubuh yg lemah, kecil dan sayap yg mengkerut.
Sang lelaki terus mengamatinya dengan berharap bahwa,suatu saat sayapnya akan terbuka, membesar dan berkembang, agar bisa menyangga tubuhnya dan menjadi kuat. Ternyata tidak terjadi apa"...!!
Dan kupu" tersebut menghabiskan sisa waktu hidupnya dengan merangkak beserta tubuhnya yg lemah dan sayap yg mengkerut tidak pernah bisa terbang.
Lelaki baik dan penolong ini tidak mengerti bahwa kepompong yg menjerat maupun perjuangan yg dibutuhkan kupu" untuk bisa melewati lubang kecil, adalah cara ALLAH untuk mendorong cairan tubuh dari kupu" ke sayapnya, agar kuat dan siap untuk terbang sewaktu" setelah bebas dari kepompong nya nanti.
Perjuangan mutlak dibutuhkan dalam Menjalani hidup kita ini. Apabila ALLAH membolehkan kita hidup tanpa hambatan, itu hanya akan membuat kita lemah. Kita tidak akan sekuat ini. Tidak pernah bisa se sukses ini.
Saya memohon diberi kekuatan...Dan ALLAH memberi kesulitan agar membuat saya kuat. Saya memohon agar menjadi bijaksana...Dan ALLAH memberi saya masalah untuk di selesaikan. Saya memohon kekayaan, dan ALLAH memberi saya bakat, waktu, kesehatan dan peluang. Saya memohon keberanian, Dan ALLAH memberikan hambatan untuk dilewati. Saya memohon rasa cinta, dan ALLAH memberikan orang" bermasalah untuk dibantu
Saya memohon kelebihan, dan ALLAH memberikan jalan untuk menemukannya.
"Saya tidak menerima apapun yg saya minta.. Akan tetapi saya menerima semua yg saya butuhkan"
Hiduplah dengan keberanian, Hadapi semua hambatan, dan tunjukkan bahwa
KAU MAMPU MENGATASINYA, USAHAKANLAH SEKUAT TENAGA UNTUK "MENEMUKAN" BAKATMU. LUANGKAN WAKTU BELAJAR UNTUK MENAMBAH PENGETAHUAN DAN KETERAMPILANMU.
JAGA KESEHATANMU, GUNAKAN WAKTUMU HANYA UNTUK KEGIATAN YANG BERKAITAN DENGAN TUGASMU. BANYAK" LAH BERDO'A AGAR DITUNJUKKAN JALAN YG BENAR DALAM MENEMUKAN PELUANG, PERLUAS JARINGANMU DAN JANGAN BOSAN"NYA BERUSAHA.

Sabtu, 14 Januari 2012

Toko Crocs Termurah: Tideline Canvas-Khaki/Espresso

Toko Crocs Termurah: Tideline Canvas-Khaki/Espresso

Pariwisata

Kabupaten Batang memiliki wilayah yang kaya akan sumber daya alam, hutan dan laut, sehingga sangat strategis untuk dikembangkan sebagai daerah wisata. Beberapa objek wisata antara lain :



Agrowisata Salak Sodong
Terletak di Desa Sodong Kecamatan Wonotunggal dengan jarak ± 17 km dari ibu kota Kabupaten Batang dengan ketinggian 600 - 800 m dari permukaan laut. Desa Sodong memiliki potensi yang dalam pembangunan yaitu Curug dan Agrowisata Salak Sodong, selain itu juga dikenal sebagai penghasil kapulogo, panili, dan cengkeh. Salak Sodong pada tahun 1999 pernah menjadi juara lomba buah Tingkat Jawa Tengah.
Curug Genting

Curug Genting terletak di wilayah Kecamatan Blado, kurang lebih 38 km ke arah selatan dari Kota Batang. Air terjun indah dengan ketinggian 40 m ini dikelilingi hutan pinus. Dengan udara yang masih segar dan alam pedesaan alami menghijau, Curug Genting sangat cocok sebagai tempat rekreasi yang  menyenangkan.



Curug Gombong



Air terjun dengan ketinggian 13 m membelah batuan berlapis rata alami (batu rai). Terletak di desa Gombong 6 km sebelah selatan Kecamatan Subah. Sejauh ini belum ada investor yang mengembangkan Curug Gombong sebagai obyek wisata potensial.

Kolam Renang Bandar
Berada di daerah perbukitan tepatnya di Desa Wonokerto Kecamatan Bandar. Sumber air dari mata air alam. Dilengkapi sarana kolam renang, tempat parkir, kedai makanan, dll.

Rest Area Jatisari
Terletak di Desa Jatisari Kecamatan Subah. Lokasi ini strategis di tepi jalan utama Jakarta-Surabaya. Nyaman untuk istirahat bagi yang melakukan perjalanan jauh.

 Pantai Sigandu


Panorama menawan pantai Kota Batang di sore hari, sementara perahu nelayan pulang bersandar membongkar ikan hasil tangkapannya.


Upacara Nyadran
Di pantai tempat bermuaranya kali Sambong yang membelah kota ini diselenggarakan upacara selamatan pantai (nyadran) dengan arak-arakan dan lomba perahu dayung tradisional oleh seluruh nelayan di Batang. Upacara tersebut diagendakan setiap tahun bertepatan dengan hari raya Idul Fitri sebagai rasa syukur kepada Tuhan YME atas rizki yang dilimpahkan kepada umatNya.
Pantai Ujungnegoro

Sebuah kawasan pantai utara Batang yang terletak 14 km arah timur laut dari Kota Batang. Salah satu bagian tepi pantainya berketinggian 14 m dari permukaan air laut, yang jarang terdapat di sepanjang pantai utara Jawa. Pada dataran pantai yang tinggi terdapat Gua Aswotomo dan sebuah pemakaman kecil peninggalan Syeikh Maulana Maghribi. Di sekitar daerah ini tersedia pula tempat menarik untuk bersampan dan memancing.

 Pantai Pelabuhan
Terletak di Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing dengan jarak ± 50 km dari pusat kota Batang. Pantai ini baik sebagai tempat untuk memancing dan terdapat sumber air tawar di tepi pantai.

Situs Syailendra
Keanekaragaman bentuk peninggalan masa lalu di wilayah batang telah menunjukkan adanya dinamika masyarakat dan lentur terhadap proses perubahan yang terjadi oleh pengaruh-pengaruh budaya luar. Dan melihat bentuk-bentuk peninggalan megalitik itu, menunjukkan bahwa mereka telah mengenal teknologi. Selain itu pembudidayaan hewan dan tanaman telah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sistem upacara.


PRASASTI SOJOMERTO
Prasasti Sojomerto, ditemukan di desa Sojomerto Kecamatan Reban Kabupaten Batang Jawa Tengah, dibuat kira-kira pada abad ke VII atas perintah Syailendra, seorang raja dari Kerajaan Sriwijaya yang menyerang Pulau Jawa tahun 684 M.
Prasasti tersebut dibuat dari batu andesit dengan panjang 43 cm, tebal 7 cm, dan tinggi 78 cm. Tulisan Jawa Kuna dipahatkan pada permukaan yang rata, terdiri atas 11 baris yang sebagian barisnya rusak terkikis usia
Bunyi tulisan tersebut antara lain :

Sembah kepada Dhewa Syiwa Bathara Paramecwara dan semua Dhewa-dhewa.
Saya hormat kepada “Hiya Mih” adalah yang mulia Dhapunta Syailendra, Santanu adalah nama ayahnya Badhrawati adalah nama ibunya, Sampura adalah nama istrinda dari yang mulia Syailendra.



Prasasti Sojomerto ini lebih tua dari prasasti Canggal yang dibuat atas perintah Sanjaya pada tahun 732 M. Menurut sejarah Indonesia, Syailendra adalah seorang raja yang keturunannya kawin dengan keturunan wangsa Sanjaya yang selanjutnya menurunkan raja-raja Jawa Tengah dan Jawa Timu

SITUS SILURAH
Prasasti Canggal sebagai bukti sejarah Indonesia yang dibuat pada tahun 732 M atas perintah Raja Sanjaya menyebutkan bahwa “di Pulau Jawa yang masyhur ada seorang raja bernama Sanna”.
Sanna yang agung atau “Mahasanna” kemudian berubah menjadi Mahasin dan orang sekarang menyebutnya dengan Masin, adalah sebuah desa di Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang.
Apakah diwilayah ini dahulu kerajaan Mahasin berada ?.

Tersebutlah kerajaan Mahasin dengan rajanya Senna yang memerintah rakyatnya dengan adil dalam waktu yang lama. Pada tahun 684 M Mahasin digempur oleh Sriwijaya.
Senna bersama dengan putra mahkotanya lari kearah selatan mendirikan padepokan di Desa Silurah, ditandai dengan adanya situs misterius dengan patung Ganesya dan peninggalan purbakala  bercorak Hindu lainnya, sedangkan Sanjaya sebagai putra mahkota diungsikan ke selatan di kaki gunung Merapi.
Sebagai tempat pelarian, sampai sekarang situs Silurah ini masih berbau mistis yang menyatakan bahwa pegawai pemerintah dilarang mendekati wilayah tersebut. Disamping patung Ganesya yang terletak di lembah pertemuan antara sungai Retno dengan sungai Semilir, masih banyak peninggalan purbakala di Desa Silurah Kecamatan Wonotunggal ini, seperti lingga dan yoni sebagai lambang kesuburan serta umpak berundak bekas reruntuhan candi.

GAJAH INDRA

“Batu Gajah” merupakan peninggalan purbakala, terdapat di Desa Brokoh Kecamatan Wonotunggal.
Batu Gajah atau patung “Gajah Indra” ini terletak di tepian sungai Kupang berukuran 90 x 60 cm dan ketebalan 30 cm. Pada satu sisinya terdapat relief manusia berjongkok dibawah badan gajah yang berdiri, di sisi lainnya terdapat relief anak kecil dan tangan orang dewasa seolah meletakkan anaknya dipunggung gajah. Yang unik dari peninggalan ini adalah kelangkaan patung tersebut, didunia hanya ada dua buah, yang satunya lagi berada di India.Disekitar situs tersebut ditemukan pula arca lainnya yang banyak tercecer diareal persawahan penduduk.

BATU GAMELAN


 Gundukan batu-batu besar di kaki sebuah bukit dibawahnya terhampar areal persawahan yang subur terletak di Desa Tosa Kecamatan Bandar, dipercayai sebagai peninggalan kuno, megalitikum.
Orang menamakannya dengan “Batu Gamelan” konon kabarnya waktu malam bulan purnama pedhukuhan-pedhukuhan disekitar situs tersebut sesekali mendengar bunyi puluhan batu yang dipukul beramai-ramai (kothekan).
Gundukan batu-batu besar yang menempati areal 600 m2 tersebut tidak berbentuk “gamelan” tetapi bisa mengeluarkan bunyi dengan nada yang berbeda-beda apabila dipukul.  Sampai sekarang batu tersebut masih ada dan sering dipukul oleh anak-anak pencari rumput, suaranyapun nyaring terdengar sampai ratusan meter jauhnya.
SM : Sumber Sejarah Batang

 THR Kramat
Obyek wisata ini letaknya di tepi Sungai Kramat, sebelah selatan Kota Batang. Terdapat panggung terbuka dan tempat bermain anak. Tradisi Jum'at Kliwon berada di sekitar sungai Kramat dan ada kepercayaan bagi yang mandi akan mendapat berkah.        

 KESENIAN TRADISIONAL
DI KABUPATEN BATANG

No
Jenis Kesenian
Terdapat di
Desa Kecamatan
1 Rebana / Kasidah 1 Bismo Blado
  2 Kembang Langit
  3 Selopajang Timur
  4 Besani
  5 Silurah Wonotunggal
  6 Siwatu
  7 Wates
  8 Boja Tersono
  9 Ngadirejo Reban
  10 Wonokerso
  11 Menguneng Warungasem
  12 Sijono
  13 Lebo
  14 Banjiran
  15 Gapuro
  16 Sidayu Bandar
  17 Toso
  18 Pucanggading
  19 Wonokerto
  20 Tambahrejo
  21 Wonosegoro
  22 Wonodadi
  23 Bandar
  24 Kemiri Barat Subah
  25 Kalimanggis
  26 Gondang
  27 Klidangwetan Batang
  28 Sambong
  29 Sidomulyo Limpung
  30 Tragung Tulis
  31 Ketanggan Gringsing
  32 Lebo
  33 Soka Bawang
  34 Jambangan
  35 Bawang
  36 Pranten
 
2 Lengger/ Kuda Lumping 1 Wonobodro Blado
  2 Sodong Wonotunggal
  3 Kranggan Tersono
  4 Sumurbanger
  5 Mojotengah Reban
  6 Tembok Limpung
  7 Banyuputih Banyuputih
  8 Deles Bawang
  9 Surjo
 
3 Sintren 1 Sambong Batang
 
4 Kuntulan 1 Kalipancur Blado
 
5 Nyadran Nelayan 1 Klidang Lor Batang
  2 Kedawung Limpung
  3 Kedungsegog Tulis
  4 Sidorejo Gringsing
 
6 Wayang Golek & Campursari 1 Sigayam Wonotunggal
  2 Kaliwareng Warungasem
 
7 Karawitan 1 Harjowinangun Barat Tersono
  2 Sambong Batang
  3 Banyuputih Banyuputih
 
8 Dengklung 1 Wonodadi Bandar
 
9 Marching Pring 1 Kalisalak Limpung
 


Dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan perjalanan wisata baik berupa Studi Banding, Orientasi Lapangan, Wisata Ziarah, Karya Wisata, dan lain-lain, di Kabupaten Batang sampai saat ini telah terdapat 5 (lima) usaha Biro Perjalanan Wisata sebagai berikut :        

DAFTAR NAMA BIRO PERJALANAN
DI KABUPATEN BATANG

NO NAMA PEMILIK ALAMAT
1
BPW SEJAHTERA TOUR
DJOKO SUPIYO
Jl. Slamet Riyadi No. 36
Telp. (0285) 392049
2
BPW MITRA KARTIKA
PARYOTO
Jl. Raya Tulis Batang
HP. 08122705285
3
BPW NUSANTARA TOUR
SENO WIBOWO
Ds. Tulis Kec. Tulis
HP. 081327079302
4
BPW ASKINA TOUR
DJARWOTO R. SUDIRO Jl. Raya Tambakboyo No. 18 Kec. Reban. HP. 081325613126
5

BPW MIPA TOUR & TRAVEL

Drs. MULYADI, SPd.

Jl. Tentara Pelajar No. 38 Perum Kalisalak Batang.
HP. 081328856505
Sumber : Kantor Pariwisata Kabupaten Batang
              Jl. RA. Kartini No.1 Batang
              (0285) 391141

Hak cipta dan sumber informasi dari pemerintah kab.Batang

Sejarah kota Batang

Sejarah

ASAL USUL NAMA BATANG
Menurut kamus Kawi-Indonesia karangan Prof.Drs.Wojowasito, Batang berarti= 1. Plataran, 2. Tempat yang dipertinggi, 3. Dialahkan, 4. Kata bantu bilangan (footnote).

Dalam bahasa Indonesia (juga bahasa Melayu) berarti sungai, dalam kamus jawa- Indonesia karangan Prawiroatmojo berarti terka, tebak. Atas dasar arti kata tersebut diatas maka dalam hubungan alami yang ada dilokasi yang ada disekarang ini maka yang agak tepat adalah: plataran (platform) yang agak ketinggian dibandingkan dengan dataran disekitarnya maupun bila dilihat dari puncak pegunungan di sekitarnya juga bila dipandang dari laut jawa.

Menurut  legenda yang sangat populer, Batang berasal dari kata= Ngembat- Watang yang berarti mengangkat batang kayu. Hal ini diambil dari peristiwa kepahlawanan Ki Ageng Bahurekso, yang dianggap dari cikal bakal Batang. Adapun riwayatnya diungkapkan sebagai berikut:

Konon pada waktu Mataram mempersiapkan daerah- daerah peratanian untuk mencukupi persediaan beras bagi para prajurit Mataram yang akan mengadakan penyerangan ke Batavia, Bahurekso mendapat tugas membuka hutan Roban untuk dijadikan daerah pesawahan. Hambatan dalam pelaksanaan tesebut ternyata cukup banyak. Para pekerja penebang hutan banyak yang sakit dan mati karena konon diganggu oleh jin, setan peri prayangan, atau siluman- siluman penjaga hutan Roban, yang dipimpin raja mereka Dadungawuk. Namun berkat kesaktian Bahurekso, raja siluman itu dapat dikalahkan dan berakhirlah gangguan-gangguan tersebut walaupun dengan syarat bahwa para siluman itu harus mendapatkan bagian dari hasil panen tersebut. Demikianlah hutan Roban sebelah barat ditebang seluruhnya. Tugas kini tinggal mengusahakan pengairan atas lahan yang telah dibuka itu.

Tetapi pada pelaksanaan sisa pekerjaan inipun tidak luput dri gangguan maupun halangan-halangan. Gangguan utama adalah dari raja siluman Uling yang bernama Kolo Dribikso. Bendungan yang telah selesai dibuat untuk menaikkan air sungai dari Lojahan yang sekarang bernama sungai Kramat itu selalu jebol karena dirusak oleh anak buah raja Uling. Mengetahui hal itu Bahurekso langsung turun tangan, Semua anak buah raja Uling yang bermarkas disebuah Kedung sungai itu diserangnya. Korban berjatuhan di pihak Uling, Merahnya semburan-semburan darah membuat air kedung itu menjadi merah kehitaman “ gowok . Jw “ , maka kedung tersebut dinamakan Kedung Sigowok. Raja Uling marah melihat anak buahnya binasa. Dengan pedang Swedang terhunus ia menyerang Bahureksa. Karena kesaktian pedang Swedang tersebut, Bahureksa dapat dikalahkan. Siasat segera dilakukan. Atas nasehat ayahandanya Ki Ageng Cempaluk. Bahureksa disuruh masuk kedalam Keputren kerajaan Uling, untuk merayu adik sang raja yang bernama Dribusowati seorang putri siluman yang cantik. Rayuan Bahureksa berhasil. Dribusawati mau mencurikan pedang pusaka milik kakaknya itu, dan diserahkan kepadanya. Dengan pedang Swedang ditangan, dengan mudah raja Uling di kalahkan, dengan demikian maka gangguan terhadap bendungan sudah tidak pernah terjadi lagi. Tetapi bukan berarti hambatan-hambatan sudah tidak ada lagi.

Tenyata air bendungan itu tidak selalu lancar alirannya. Kadang- kadang besar, kadang- kadang kecil, bahkan tidak mengalir sama sekali. Setelah diteliti ternyata ada batang kayu (watang) besar yang melintang menghalangi aliran air. Berpuluh puluh orang disuruh mengangkat memindah watang tersebut, tetapi sama sekali tidak berhasil. Akhirnya Bahurekso turun tangan sendiri. Setelah mengheningkan cipta, memusatkan kekuatan dan kesaktiannya, watang besar itu dapat dengan mudah diangkat dan dengan sekali embat patahlah watang itu. Demikianlah peristiwa ngembat watang itu terjadilah nama Batang dari kata ngem Bat wa Tang (Batang). Orang Batang sendiri sesuai  dialeknya menyebut “ Mbatang. ”
Melihat uraian dari sumber lisan atau legenda tersebut, kita dapat memperkirakan sejak kapan ini terjadi.
Persiapan Mataram untuk menyerang Batavia adalah pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo, tahun 1613 s/d 1628. Penyerangan pertama ke Batavia adalah pada tahun 1628, ambillah persiapan itu sedini- dininya, yaitu awal pemerintahan Sultan Agung, maka hal itu terjadi pada tahun 1613.

Betapa mudanya nama Batang ini terjadi dan dikenal. Majalah Karya Dharma Praja Mukti pernah memuat sesuatu tulisan kiriman Kusnin Asa, disitu disebutkan bahwa nama  Batang  dikenal pada jaman kerajaan Majapahit, sebagai suatu kota pelabuhan. Nama Batang berasal dari kata BATA-AN. Bata berarti batu, dan AN berarti satu atau pertama.

Menurut Bp. Suhadi BS, BA dalam naskah pengantar lambing daerah Batang menyebutkan, bahwa berdasarkan Sapta Parwa karya Mohamad Yamin dengan berita Tionghoa yang berhasil ia kutip lengkap dengan fragmen petanya, ia menyebutkan bahwa nama Batang telah dikenal sejak orang-orang Tionghoa banyak berguru agama Budha ke Sriwijaya. Batang ini dikenal dengan nama Batan sebagai kota pelabuhan sejaman dengan Pemaleng (Pemalang) dan Tema (Demak)


LAMBANG DAERAH
Lambang yang digunakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Batang adlaah lukisan yang berbentuk dasar perisai yang berukuran 4 : 5, yang melambangkan tekad rakyat Batang untuk mempertahankan daerahnya, baik dalam arti sempit maupun daerah dalam pengertian sebagai Wilayah Republik Indonesia.
BINTANG BERSUDUT LIMA berwarna emas, melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
PADI DAN KAPAS , melambangkan harapan rakyat akan terpenuhinya kemakmuran (murah sandang, murah pangan).
GUNUNG, PABRIK, BATIK DAN  LAUT, mengandung rangkaian pengertian bahwa Batang mempunyai daerah pegunungan yang penuh dengan kekayaan alam, dataran rendah yang kaya perusahaan-perusahaan dan laut yang sepanjang masa menghasilkan ikan.
PUSAKA:
KERIS, suatu pusaka yang melambangkan tokok pimpinan.
TOMBAK, pusaka yang biasa menjadi pegangan prajurit / rakyat.
GABUNGAN ANTARA KERIS DAN TOMBAK, melambangkan kesatuan antara yang memimpin dan yang dipimpin.
PABRIK, menjelaskan bahwa di Batang terdapat banyak perusahaan. Dari perusahaan makanan rakyat, perusahaan sandang sampai dengan perusahaan yang menghasilkan bahan-bahan ekspor, antara lain tapioka, karet, coklat, teh, kapuk, dan lain-lain.
BATIK SOGAN, menunjukkan bahwa seni batik ini merupakan seni kerajinan rakyat yang mendarah daging turun temurun sekaligus melambangkan bahwa rakyat Batang memelihara kebudayaan bangsa / daerah yang berkepribadian.
IKAN, menjelaskan bahwa Batang mempunyai laut dan tambak-tambak yang sepanjang masa menghasilkan ikan. Bukan hanya untuk daerah setempat, tetapi bahkan dapat memenuhi pasar-pasar ikan di daerah lain.
PITA berwarna kuning emas yang terletak di bawah, melambangkan benang emas yang mengikat semua ciri kepribadian serta budi dan daya rakyat seperti terdapat dalam lambang tersebut di atas.

Pengertian Tentang Jumlah Bagian-bagiannya
Butir padi berjumlah 17 (tujuh belas) bersama bunga kapas berjumlah 8 (delapan) di dalam perisai berukuran 4 : 5 mengandung pengertian tentang kesetiaan rakyat akan semangat 17 Agustus 1945.
Pita yang berbentuk angka 8 (delapan), atap pabrik yang berpuncak 4 (empat) dan gelombang laut yang 6 (enam) di atas dan 6 (enam) di bawah menerangkan tentang hari kembalinya Batang menjadi Daerah Kabupaten lagi pada tanggal 8 April 1966 setelah 30 tahun bergabung dengan Pekalongan.
Ikan yang berjumlah 2 (dua) ekor dan terletak berhadapan mengandung arti bahwa di Batang selalu ada dua kekuatan yang saling embat-embatan / musyawarah, nampaknya agak bertentangan satu sama lain, tetapi sebenarnya adalah saling mengisi.

Pengertian Tentang Warna
MERAH, mengandung pengertian bahagia, berani karena benar dan dinamis.Merah sebagai dasar tulisan Batang menandakan bahwa rakyat di seluruh Kabupaten Batang itu pada dasarnya berbahagia atas kembalinya Batang menjadi Kabupaten lagi.
KUNING pada dasar lambang menunjukkan pribadi yang periang, hati yang terbuka yang dengan terus terang menginginkan tegaknya kebenaran dan keadilan.KUNING EMAS pada bintang melambangkan bahwa pokok tersebut (Tuhan Yang Maha Esa) merupakan zat yang diagungkan oleh setiap insan di Kabupaten Batang.
HITAM pada keris berarti keadilan. Bahwa kepemimpinan yang menjadi idaman rakyat yaitu yang dapat membawa rakyat dari setiap penderitaan ke arah kebahagiaan.
PUTIH yang berbentuk tombak melambangkan ketulusan hati rakyat yang membina kehidupan daerah.
BIRU pada laut melambangkan keagungan yang dirangkapi dengan wibawa.
COKLAT pada batik (Sidomukti) sogan, yang menyamai coklatnya tanah yang basah melambangkan hubungan batin yang mutlak kuat antara rakyat Batang dengan tanah tumpah darahnya. Motif Sidomukti melambangkan agar kembalinya Kabupaten Batang dapat mengangkat taraf hidup rakyat.
ABU-ABU pada ikan melambangkan elastisitas dari pendirian masyarakat Batang.
HIJAU pada gunung dan tangkai kapas melambangkan bahwa pada dasarnya daerah Batang itu adalah daerah yang makmur, yang memberi harapan akan masa depan yang cemerlang.

SEJARAH PEMERINTAHAN
Menurut sejarah, Batang telah memiliki dua kali periode pemerintahan Kabupaten.  Periode I diawali zaman kebangkitan kerajaan Mataram Islam (II) sampai penjajahan asing, kira-kira dari awal abad 17 sampai dengan 31 Desember 1935. Sedang  periode II, dimulai awal kebangkitan Orde Baru (8 April 1966) sampai sekarang, bahkan Batang dapat ditelusuri sejak pra-sejarah.

Sejak dihapuskan status Kabupaten (1 Januari 1936) sampai tanggal 8 April 1966, Batang tergabung dengan Kabupaten Pekalongan.

Tahun 1946, mulai ada gagasan untuk menuntut kembalinya status Kabupaten Batang. Ide pertama lahir dari Pak Mohari yang disalurkan melalui sidang KNI Daerah dibawah pimpinan H.Ridwan alm. Sidang bertempat di gedung bekas rumah Contrder Belanda (Komres Kepolisian 922).

Tahun 1952, terbentuk sebuah Panitia yang menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Batang. Panitia ini dinamakan Panitia Pengembalian Kabupaten Batang, yang bertugas menjalankan amanat masyarakat Batang.

Dalam kepanitiaan ini duduk dari kalangan badan legislatif serta pemuka masyarakat yang berpengaruh saat itu. Susunan panitianya terdiri atas RM Mandojo Dewono (Direktur SGB Batang) sebagai Ketua, R. Abutalkah dan R. Soedijono (anggota DPRDS Kabupaten Pekalongan) sebagai Wakil Ketua. Panitia juga dilengkapi dengan dua anggota yaitu R. Soenarjo (anggota DPRDS yang juga Kepala Desa Kauman) dan Rachmat (anggota DPRDS).

Tahun 1953, Panitia menyampaikan Surat Permohonan terbentuknya kembali status Kabupaten Batang lengkap satu berkas, yang langsung diterima oleh Presiden Soekarno pada saat mengadakan peninjauan daerah dan menuju ke Semarang dengan jawaban akan diperhatikan.

Tahun 1955, Panitia mengutus delegasi ke pemerintah pusat, yang terdiri atas RM Mandojo Dewono, R.Abutalkah, dan Sutarto (dari DPRDS).

Tahun 1957, dikirim dua delegasi lagi. Delegasi I, terdiri atas M. Anwar Nasution (wakil ketua DPRDS), R.Abutalkah, dan Rachmat (Ketua DPRD Peralihan). Sedangkan delegasi II dipercayakan kepada Rachmat (Kepala Daerah Kabupaten Pekalongan), R.Abutalkah, serta M.Anwar Nasution.

Tahun 1962, mengirimkan utusan sekali. Utusan tersebut dipercayakan kepada M. Soenarjo (anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dan juga Wedana Batang) sebagai ketua, sebagai pelapor ditetapkan Soedibjo (anggota DPRD), serta dibantu oleh anggota yaitu H. Abdullah Maksoem dan R. Abutalkah.

Tahun 1964, dikirim empat delegasi. Delegasi I, ketuanya dipercayakan R. Abutalkah, sedang pelapor adalah Achmad Rochaby (anggota DPRD). Delegasi ini dilengkapi lima orang anggota DPRD Kabupaten Pekalongan, yaitu Rachmat, R. Moechjidi, Ratam Moehardjo, Soedibjo, dan M. Soenarjo.

Delegasi II, susunan keanggotaannya sama dengan Delegasi I tersebut, sebelum menyampaikan tuntutan rakyat Batang seperti pada delegasi-delegasi terdahulu, yaitu kepada Menteri Dalam Negeri di Jakarta diawali penyampaian tuntutan tersebut kepada Gubernur Kepala Daerah Propinsi Jawa Tengah di Semarang.

Delegasi III, yang juga susunan keanggotaannya sama dengan Delegasi I dan II kembali mengambil langkah menyampaikan tuntutan rakyat Batang langsung kepada Mendagri. Sedang Delegasi IV mengalami perubahan susunan keanggotaan. Dalam delegasi ini sebagai ketua R. Abutalkah, sebagai wakil ketua Rachmat, sedangkan sebagai pelapor adalah Ratam Moehardjo, Ahmad Rochaby sebagai sekretaris I, R. Moechjidi sebagai sekretaris II serta dilengkapi anggota yaitu Soedibjo dan M. Soenarjo.

Tahun 1965, diutus delegasi terakhir. Sebagai ketua R. Abutalkah, wakil ketua Rachmat, sekretaris I Achmad Rochaby, sekretaris II R. Moechjidi, pelapor Ratam Moehardjo serta dilengkapi dua orang anggota yaitu M. Soenarjo dan Soedibjo. Delegasi terakhir atau kesepuluh itu, memperoleh kesempatan untuk menyaksikan sidang paripurna DPR GR dalam acara persetujuan dewan atas Rancangan Undang-undang tentang Pembentukan Pemerintah Kabupaten Batang menjadi Undang-undang.

Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Batang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1965, yang dimuat dalam Lembaran Negara Nomor 52, tanggal 14 Juni 1965 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 20 Tahun 1965, tanggal 14 Juli 1965.

Tanggal 8 April 1966, bertepatan hari Jumat Kliwon, yaitu hari yang dianggap penuh berkah bagi masyarakat tradisional Batang, dengan mengambil tempat di bekas Kanjengan Batang lama (rumah dinas yang sekaligus kantor para Bupati Batang lama) dilaksanakan peresmian pembentukan Daerah Tingkat II Batang.

Upacara yang berlangsung khidmat dari jam 08.00 s/d 11.00 itu, ditandai antara lain dengan Pernyataan Pembentukan Kabupaten Batang oleh Gubernur Kepala Daerah Propinsi Jawa Tengah Brigjend (Tit) KKO-AL Mochtar, pelantikan R. Sadi Poerwopranoto sebagai Pejabat Bupati Kepala Daerah Batang, serah terima wewenang wilayah dari Bupati KDH Pekalongan kepada Pejabat Bupati KDH Batang, serta sambutan dari Gubernur Kepala Daerah Jawa Tengah.

TRADISI KIRAB PUSAKA ABIRAWA

Kirab pusaka merupakan suatu kegiatan rutin setiap tahunnya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Batang, juga merupakan perayaan menyambut hari jadi Pemkab. Batang. Penyelenggaraan Kirab Pusaka ini baru dimulai sejak tahun 2003 dengan tujuan untuk :
 Melestarikan budaya leluhur sebagai agenda kepariwisataan di Kabupaten Batang.
 Sebagai bukti bahwa Kabupaten Batang telah ada sejak lama, sekitar 500 tahun silam, namun pada tahun 1936 s/d 7 April 1966 bergabung dengan Kabupaten Pekalongan;
  Sebagai prosesi ritual tolak balak.
 
URUTAN NAMA PARA BUPATI DAN WAKIL BUPATI BATANG :
No.
Nama Bupati/Wakil Bupati
Masa Jabatan
1
R. Sadi Poerwopranoto
8 April 1966 s/d 31 Mei 1967
2
R. Harjono Prodjodirdjo

31 Mei 1967 s/d 10 Oktober 1972
3
Drs. Soejitno
10 November 1972 s/d 21 Maret 1979
4
Drs. Soekirdjo
21 Maret 1979 s/d 1 Januari 1988
5
Drs. Soehoed
26 Juli 1988 s/d 26 Juli 1993
6
Moeslich Effendi, SH
26 Juli 1993 - 26 Juli 1998
7
Djoko Poernomo, SH, MM
22 Oktober 1998 - 7 Agustus 2001
8
Bambang Bintoro, SE / Drs Achfa Machfudz
11 Februari 2002 - 11 Februari 2007
9
Bambang Bintoro, SE / Drs Achfa Machfudz
11 Februari 2007 - sekarang
 
URUTAN NAMA PARA KETUA DPRD KABUPATEN BATANG :
No.
Nama Ketua DPRD
Masa Jabatan
1
H. Abd. Maksoem
Tahun 1967 – 1972
2
Letkol Moh. Hasjim
Tahun 1972 – 1982
3
Letkol Soewardjo
Tahun 1982 – 1987
4
Soedarno
Tahun 1987 – 1992
5
H. Muslim Haryanto
Tahun 1992 – 1997
6
Kusnadi
Tahun 1997 – 1999
7
HM. Azies
Tahun 1999 – 2004
8
Purwanto
Tahun 2004 - sekarang

 Sumber : 1. Arsip Daerah Kabupaten Batang.
2. Buku Sejarah Batang, Suatu Studi Pendahuluan, Tim Penyusun Sejarah
    Kabupaten Daerah Tingkat II Batang, Tahun 1991.
3. Buku Sejarah Perjuangan Pembentukan Kabupaten Batang, terbitan
    Kantor Departemen Penerangan Kabupaten Batang, tahun 1991.

Rwcc Evolution

Kami adalah Club Motor dan sekaligus mencintai alam semesta, keindahan alam dan kota kita. Sebagai warga negara yang baik,kami juga ingin berkarya dengan kemampuan kita sendiri dengan dukungan kawan, saudara dan juga masyarakat.Yang berdomisili di kota tercinta BATANG BERKEMBANG. Sisi negatif dari masyarakat tentang anak motor adalah.
Urakan, brutal, kekerasan, narkoba,kebut-kebutan, dan lain sebagainya. Tapi kami tidak ingin seperti itu.
Kami membuat club pecinta otomotif, bukanlah gangster, selain otomotif, kami juga dukung pemerintah menciptakan Indonesia hijau (GOO>>GREEN). Kami Rwcc evolution ingin menyatukan pemuda pemudi di semua kota, Khususnya kota Batang Berkembang jawa tengah. Kami tau, untuk menyatukan pemuda berpotensi sangatlah susah, tapi kami yakin bahwa kalian mempunyai kemampuan yang luar biasa di balik sosok kalian masing-masing. Rwcc evolution bukanlah Gangster, melainkan club pecinta otomotif yang ramah dan Smart.
Ok.. kawan,, untuk sementara hanya sekilas saja yang bisa kita share ke kawan-kawan Bloger se Dunia. Lain kali pasti kita berjumpa lagi. Ingat... Club motor bukanlah gangster, melainkan sekelompok anak muda pecinta otomotif. Batang selalu berkembang, Jakarta selalu merdeka, Rwcc evolution selalu di depan.
GOOO...GREEN INDONESIA..